Rabu, 29 Oktober 2014

VLan

Pembuatan VLAN

                Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membuat 2 jaringan VLAN yang dapat terhubung dengan Cisco Packet Tracer, berikut device yang dibutuhkan :

1 buah router2 buah switch4 buah PC

Susunlah menjadi seperti berikut :

Pertama yang kita lakukan adalah melakukan beberapa pengaturan pada SW-1, diantaranya adalah pengaturan pembagian 2 VLAN, memberikan ip address dan juga memberi jalur akses kepada VLAN 10 dan VLAN 20, ikuti perintah berikut :

Kemudian kita atur pada bagian SW-2, ikuti langkah berikut :

Setelah melakukan semua konfigurasi di atas, kita coba untuk memverifikasinya dengan mengetikan perintah dibawah ini pada SW-1

Kemudian lakukan hal sama pada SW-2

Langkah selanjutnya adalah membuat SW-1 menjadi VTP server dan VTP-2 menjadi VTP Client, ikuti langkah berikut ini :

Verifikasikan VLAN seperti perintah dibawah pada SW-2

Terapkan VLAN pada interface SW-2, ikuti perintah dibawah

PC Client Test Connection

Coba lakukan tes ping antar client, lakukan ping dari PC-A1 ke PC-B1

Maka hasilnya akan berhasil, karena PC-A1 dengan PC-B1 terdapat pada satu jaringan VLAN. Teteapi, jika kita menghubungkan antara PC-A1 dengan PC-A2 maka hasilnya akan terjadi request timed out yang berarti antara VLAN-10 dan VLAN-20 belum terhubung.

Menghubungkan VLAN-10 dan VLAN-20

Untuk menghubungkan kedua VLAN lakukan konfigurasi pada Router, ikuti langkah berikut ini :

Selanjutnya yang kita butuhkan adalah menetapkan GATEWAY pada masing-masing PC, samakan gateway antara VALN-10 dengan VLAN-20, ikuti langkah berikut :

Untuk memastikan bahwa VLAN-10 dan VLAN-20 telah terhubung, lakukan ping kembali dari PC-A1 ke PC-A2

Agar switch dapat di Remote / di Ping, ikuti langkah berikut :

Setelah semua sudah terkonfigurasi maka jaringan VLAN-10 dan VLAN-20 sudah dapat terhubung dengan baik, dari masing-masing PC sudah dapat mengerimkan pesan ke PC yang lain walaupun berbeda jaringan VLAN.

NOTE :

VTP Server

Merupakan mode default semua switch catalyst. Digunakan untuk melakukan create, add, delete suatu VLAN, kemudian informasi yang telah dibuat diteruskan ke switch VTP transparent dan VTP Client.

VTP Client

Switch yang menerima dan menyimpan VLAN yang dikirim oleh VTP Server melalui VTP Trasnparent.

VTP Transparent

Switch ini tidak menyimpan informasi yang dikirim VTP Server, melainkan hanya meneruskan informasi tersebut ke VTP Client.

Minggu, 19 Oktober 2014

Review Jurnal

TUGAS MATA KULIAH SOFTSKILL
PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA

NAMA   : RIDWAN GUSEP DARWAWI
NPM     : 56411154
KELAS : 4IA17

Judul Jurnal : 
PARADIGM SHIFTS—E-BUSINESS AND
BUSINESS / SYSTEMS INTEGRATION
Penulis :
M. Lynne Markus, Professor (Chair) of Electronic Business at the City University of Hong Kong
Tujuan
Jurnal ini mengemukakan tentang integrasi e-bisnis pada bisnis/sistem, perubahan paradigma bisnis. Penulis membagi dalam 4 bahasan, yaitu: integrasi bisnis, integrasi sistem, sistem dan layanan enterprise, dan kaitan antara integrasi sistem dan bisnis.
Penulis ingin membahas bagaimana meintegrasikan e-Business atau e-Commerce (menurut penulis kedua kata tersebut memiliki arti yang sama) kedalam sebuah perusahaan.
Review
Pada bagian pertama, yaitu integrasi bisnis, penulis mengemukakan bagaimana sebuah perusahaan berubah paradigma-nya. Ketika perusahaan masih dalam skala kecil, maka perusahaan belum membutuhkan integrasi antar proses bisnis. Tetapi seiring berkembangnya perusahaan, pasar pun berkembang. Maka diperlukan integrasi antar bisnis proses. Bahkan menurut penulis, perusahaan kecil pun membutuhkan integrasi bisnis, hal ini terjadi ketika perusahaan tersebut bergabung dengan perusahaan kecil lainnya untuk bersaing dengan perusahaan besar1. Untuk memfasilitasi integrasi bisnis ini, dibutuhkan adanya integrasi sistem, yang kemudian dibahas lebih lanjut oleh penulis.
Integrasi sistem dapat dilakukan dengan menyediakan interface antar aplikasi. Tetapi hal ini menurut penulis sangat mahal dan menghabiskan waktu untuk di maintenance. Oleh sebab itu, penulis mengemukakan teori untuk melakukan integrasi. Yaitu dengan :
  1. Data warehousing
  2. ERP System
  3. Enterprise Applications Integrations (EAI)
Pada bab ini, penulis juga menjelaskan asal muasal sistem yang tidak terintegrasi. Sebuah quote yang di sampaikan oleh penulis“people in Marketing don’t need to talk to people in Engineering.”2 mencerminkan bagaimana pendapat ketika integrasi belum dibutuhkan.
Ketika integrasi sistem diimplementasi, maka dibutuhkan tools yang tepat, hal inilah yang dibahas oleh penulis pada bab sistem dan layanan enterprise. Penulis membagi menjadi 2 jenis, yaitu, aplikasi dan layanan.
Pada aplikasi e-bisnis, penulis membagi menjadi 3 model, yaitu :
  1. Sell side e-Commerce Tools, sistem penjualan produk perusahaan
  2. Buy side e-Commerce Tools, sistem pembelian yang dilakukan perusahaan
  3. Portals, sistem yang menyediakan informasi untuk kebutuhan internal perusahaan
Pada jenis layanan e-bisnis, penulis membagi menjadi 3 model
  1. Application Hosting, yang memiliki model ASP (Application Services Provider), dimana aplikasi di hosting oleh pihak ketiga dan memiliki 2 variasi.
  2. Business Process Outsourcing, sistem bisnis proses didevelop dan dimaintenance oleh pihak ke 3
  3. Hubs, Exchange, dan Vortals. Dimana terjadi shared business process,
Ketika tools sudah siap, maka dibutuhkan penjelasan lebih jauh mengenai kapan sistem dan bisnis integrasi tersebut dilakukan. Penulis membahasnya pada bab hubungan antara integrasi sistem dan business.
Di bab ini, penulis mengemukakan, bagaimana sebuah sistem itu tidak hanya selalu diintegrasikan, tetapi juga harus dideintegrasikan. Sebagai salah satu contohnya, ketika sebuah bisnis proses di perusahaan tidak dibutuhkan lagi, maka perusahaan harus mengdeintegrasikan bisnis proses tersebut. Proses deintegrasi ini memiliki peranan yang sama penting dengan integrasi sistem. Penulis juga memberikan contoh buruknya ketika sebuah perusahaan terlalu banyak melakukan sistem terintegrasi.
Untuk mengakomodasi hubungan sistem da bisnis, penulis mengemukakan hubungan sistem quick (dis)connect, yaitu ketika perusahaan membutuhkan sistem yang dapat disambung dan diputus dengan waktu yang relatif cepat. Sebagai contoh, hubungan antara perusahaan production dan perusahaan logistik.
Kesimpulan
Penulis berhasil menunjukkan penting-nya perubahaan paradigma. Selain itu penjelasan mengenai bagaimana mengikuti perubahan tersebut dijelaskan dengan baik.
Penulis menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu, maka muncul sebuah filosofi management baru. Perusahaan harus memperhatikan permasalahan ini, dan harus mempersiapkan diri menyangkut perubahan teknologi, sistem, aturan manajemen informasi. Hal ini sudah sesuai dengan keadaan sekarang, dimana IT menjadi salah satu bagian penting pada perusahaan.